KARAKTER ORANG MUNAFIK
DI DALAM AL-QUR’AN


JANGANLAH KAMU MEMBOHONGI ALLAH DENGAN SIKAPMU,SEBAGAIMANA DIRIMU MEMBOHONGI DIRIMU SENDIRI

Segala puji hanya milik Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan dan ampunan-Nya. Kami berlindung atas keburukan jiwa dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, tidak akan ada seorangpun yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, tidak akan ada seorangpun yang mampu memberikan hidayah (petunjuk) kepadanya.

Dan aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan kecuali Allah yang Mahaesa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Amma ba’du.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, ‘Kami mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar RasulAllah.’ Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.” (QS. al-Munafiquun {63}: 1).

Diriwayatkan bahwa ayat di atas diturunkan mengenai ‘Abdullah bin Ubay bin Salul, seorang pemimpin kaum munafik di kota Madinah. Ia senantiasa mengeluarkan kata-kata fitnah terhadap Nabi saw. tatkala berada di tengah-tengah pengikutnya. Namun kemudian menampakkan keislamannya tatkala di hadapan Nabi saw., dan bersumpah dengan sumpah palsu untuk menutupi kemunafikan yang ada di dalam dirinya. Namun kemudian Allah swt. membuka kedoknya dan memperolok-oloknya beserta semua pengikutnya.

Orang munafik ialah orang yang menyembunyikan di dalam dirinya sesuatu yang bertentangan dengan apa yang dia tampakkan, dan mengatakan apa-apa yang tidak diyakininya. Rasulullah saw. telah menyebutkan beberapa tanda yang dimiliki orang-orang munafik, “Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara berdusta; jika berjanji mengingkari; jika diberi amanah berkhianat.”

Pada hadits yang lain, Rasulullah saw. juga bersabda,

Empat perkara yang sekiranya keempat perkara ada pada diri seseorang maka dia adalah orang munafik tulen. Dan jika hanya salah satu perkara itu yang ada maka pada diri orang tersebut terdapat salah satu sifat orang munafik, sehingga dia meninggalkannya. Yaitu, jika diberi amanah berkhianat; jika berbicara berdusta; jika berjanji memungkiri; dan jika bertengkar berbuat kerusakan.”

Rasulullah saw. ditanya oleh Khudzaifah al-Yaman tentang orang munafik. Rasulullah saw. menjawab, Adalah orang yang berbicara tentang Islam dan tidak mengamalkannya .”

Adapun makna dari ayat di atas ialah: Jika orang-orang munafik datang dan berkata, “Sesungguhnya engkau (Rasulullah saw) adalah Rasul Allah,” dan mereka bersumpah bahwa diri mereka beriman, ketahuilah bahwa mereka melakukan itu dengan maksud untuk menyembunyikan kemunafikan yang ada di dalam dirinya, dengan menyatakan bahwa diri mereka adalah orang-orang yang beriman. Allah swt. mengetahui bahwa engkau (Rasulullah saw) benar-benar Rasul-Nya, dan Dia juga bersaksi akan hal itu. Selain itu Allah juga bersaksi bahwa orang-orang munafik itu berbuat dusta dalam pernyataannya. Mereka menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ada di dalam hatinya, walaupun kebenaran itu sedemikian jelasnya, bahkan lebih jelas dari sinar matahari di siang hari.

Imam Ibn Katsir memberikan penafsiran tentang ayat di atas sebagai berikut,

Di dalam ayat ini, Allah swt. memberitahukan bahwa orang-orang munafik mengaku Islam dan beriman tatkala sedang berada di hadapan Nabi saw. Namun di dalam bathin mereka bertentangan dengan apa yang mereka ungkapkan. Oleh karena itu, Allah swt. berfirman, “Jika orang-orang munafik datang ke hadapanmu, mereka berkata, ‘Kami mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Artinya, jika orang-orang munafik datang kepadamu (Yaa Muhammad) dan bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah, maka ketahuilah bahwa yang ada di dalam hati mereka bukanlah sebagaimana yang mereka katakan. Oleh karena itu Allah swt. melanjutkan perkataan-Nya, “Dan Allah mengetahui bahwa engkau adalah benar-benar Rasul-Nya.” Kemudian Dia melanjutkannya dengan perkataan, “Dan Allah juga bersaksi bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu pendusta.”

Artinya, walaupun pernyataan orang-orang munafik itu sesuai dengan kenyataan di luarnya, namun mereka sebenarnya tidak meyakini apa yang mereka ucapkan. Karena itulah Allah mengatakan bahwa mereka berdusta dalam hal akidah mereka.

Mahabenar Allah dengan segala pengetahuan-Nya.

Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.


Wassalamua’laikum wr.wb.
Muhammad Dive.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Top