Identitas Muslim Yang Sering Ditinggalkan




“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya Qs 19:59"

Telah diketahui bahwasanya Indonesia merupakan negara dengan penganut agama Islam terbesar di dunia. Jika kita berkunjung di suatu daerah di Indonesia, pasti kita akan selalu melihat Masjid di tempat tersebut, atau setidaknya mushalla atau langgar yang kecil. Hal yang demikian ini adalah suatu kepastian bahwa di setiap negara dengan penduduk mayoritas Muslim pasti sangat mudah untuk menemukan Masjid yang bertebaran dimana-mana. Namun yang mengherankan, ketika bangunan berkubah tersebut hanya dijadikan identitas dan simbol semata tanpa adanya fungsi yang maksimal untuk penduduk mayoritas Indonesia yang mayoritas Islam. Sebagai umat yang mengaku beragama Islam, sudah seharusnya untuk meramaikan tempat ibadahnya, salah satu caranya dengan selalu mengahdiri sholat berjama’ah khususnya bagi kaum laki-laki.

Hakikat Sholat & Kenapa Harus Sholat
Kita telah diajari sewaktu kecil bahwa sholat merupakan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam dari Umar radhiyallahu ‘anhu ketika beliau dan para sahabat didatangi oleh malaikat Jibril:

Pada suatu hari kami (Umar Radhiyallahu ‘anhu dan para sahabat) duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam, seraya berkata, “Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam.” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam menjawab, “Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu.” [HR. Muslim]

Selain itu juga terdapat sabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam:
Dari Abu Abdirrohman Abdulloh bin Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhuma, dia berkata “Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: ’Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: Bersaksi tiada sesembahan yang haq kecuali Alloh dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Romadhon.”(HR.Bukhori dan Muslim)
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya seorang Muslim untuk mendirikan sholat. Bagaimana bisa seorang yang mengaku Muslim, mengetahui jumlah rukun Islam, namun dalam prakteknya dia menghilangkan salah satu rukun Islam yang paling penting?
Selain itu, shalat merupakan wasiat terakhir Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam kepada umatnya. Anas berkata, “Wasiat terakhir Rasulullah yang beliau ucapkan saat menjelang wafat ialah: ‘Jagalah shalat kalian, juga budak-budak yang kalian miliki.” [Hadits dikutip dari Belum Shalat Sudah Keliru, Syaikh Shalahuddin As-Sa’id]
Orang yang mengaku mencintai Nabinya, namun justru tidak mengindahkan pesan beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam, mereka berada di tepi jurang curam yang akan melemparkan mereka ke neraka Jahannam jika mereka tidak bertobat, untuk kemudian menunaikan sholat.

Bagaimana Supaya Sholat Diterima
Sebagaimana Rasulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda: “Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.” [HR. Bukhari]

Maka kewajiban setiap Muslim adalah selalu terus belajar agar dapat mencontoh tata cara Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam beribadah. Karena jika tidak, maka seluruh amal kita bisa jadi sia-sia, sebagaimana sabda Rasulullah:

“Barangsiapa menimbulkan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kita yang bukan dari ajarannya maka tertolak.” (HR. Bukhari)

Tidak cukup bagi kita untuk mengikuti bagaimana ayah kita sholat, ibu kita, atau kakak kita yang mengajari kita sholat. Namun, kita penting untuk mempelajarinya dari ulama-ulama fiqih yang sudah dikenal baik dalam membahas hal-hal seperti itu, dikarenakan para ulama dikenal berhati-hati dalam memilih hadits-hadits yang shahih mengenai sholat.

Manfaat Sholat di Dunia & Akhirat
Sholat tidak hanya bermanfaat di akhirat, tetapi di dunia pun bisa dirasakan manfaatnya apabila seseorang sudah bersungguh-sungguh mengikuti sunnah Rasulullah dalam sholat.
Sholat dapat menolong kita untuk menghindari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana firman Allah:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al-‘Ankabuut 29:45]
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai menolongmu …” [Al-Baqarah 2:45]
Shalat adalah cahaya bagi orang-orang beriman, yaitu di dalam hati mereka dan ketika di tempat mereka dibangkitkan (Padang Mahsyar). Nabi bersabda: “Shalat adalah cahaya.” [HR. Muslim (233) dan Tirmidzi (214)]
Beliau juga bersabda: “Siapa yang menjaga shalat, ia (shalat) akan menjadi cahaya, dan penyelamat baginya dari api neraka pada hari kiamat.” [HR. Ahmad: II/169, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Al-Misykat (578)]
Shalat itu kesenangan bagi orang mukmin dan merupakan penyejuk mata mereka. Nabi bersabda: “Dan dijadikan penyejuk mataku (kesenanganku) ada dalam shalat.” [HR. Nasai: VII/61, Ahmad: III/128, lihat Shahih Al-Jami’:XXIV/3]
Shalat dapat menghapus dosa dan kesalahan. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Bagaimana pendapat kalian jika ada sungai di depan pintu (rumah) salah seorang di antara kalian, kemudian ia mandi setiap hari lima kali? Masih adakah kotoran yang tersisa?” Para sahabat menjawab, “Tidak ada sedikit pun kotoran yang menempel padanya.” Rasulullah bersabda, “Demikianlah sholat lima waktu. Dengannya, Allah menghapus dosa-dosa.” [HR. Muslim, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah]
Rasulullah juga bersabda: “Shalat lima waktu dan shalat Jum’at hingga shalat Jum’at berikutnya adalah pelebur dosa di antara keduanya, selama tidak dilakukan dosa besar.” [HR. Muslim (223) dan Tirmidzi (214)]
Sholat berjamaah memiliki keutamaan berlipat gandanya pahala. Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi bersabda: “Shalat berjama’ah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian.” [HR. Bukhari (645) dan Muslim (650)]
Shalat sebagai pembeda antara orang Muslim dan kafir:
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257)

Bahaya Meninggalkan Shalat
Allah sub-hanahu wa ta’ala berfirman:



“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam: 59-60)

Dikutip dari muslim.or.id, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa ‘ghoyya’ dalam ayat tersebut adalah sungai di Jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam. (Ash Sholah, hal. 31)
Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir, Ibnu Hazm –rahimahullah- berkata, “Tidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.” (Al Kaba’ir, hal. 25)
Adz Dzahabi –rahimahullah- juga mengatakan, “Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat secara keseluruhan -yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri. Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk orang yang merugi, celaka dan termasuk orang mujrim (yang berbuat dosa).” (Al Kaba’ir, hal. 26-27)
Jika Anda ingin beruntung di dunia dan akhirat, maka jagalah shalat lima waktu Anda, karena Anda masih muda!

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top