Kami Dengar dan Kami Taat


Republika
Kami Dengar dan Kami Taat
Produk sutera (Ilustrasi)
Assalaaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu.

Ciri utama mu'min itu bersegera dalam kebaikan dan kebenaran (QS 23:61),

Sahih International
It is those who hasten to good deeds, and they outstrip [others] therein.
Indonesian
mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.Qs Al Mukminun 61

dan segala apa yang Allah dan Rasul perintahkan kepadanya "sami'na wa atho'na" kami dengar dan kami taat (QS Annur :51),

Sahih International
The only statement of the [true] believers when they are called to Allah and His Messenger to judge between them is that they say, "We hear and we obey." And those are the successful.
Indonesian
Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

sebaliknya orang-orang kafir, fasiq dan munafik mereka bersegera dalam ma'siyat dan kemungkaran, dan bila dinasehati kebaikan dan kebenaran, mereka fikir-fikir, tawar menawar dan mencari dalilh untuk kepentingan nafsunya, "sami'na wa ashoihna" kami dengar dan kami ingkari (QS 4:46)
 
 
 
 
Sahih International
Among the Jews are those who distort words from their [proper] usages and say, "We hear and disobey" and "Hear but be not heard" and "Ra'ina," twisting their tongues and defaming the religion. And if they had said [instead], "We hear and obey" and "Wait for us [to understand]," it would have been better for them and more suitable. But Allah has cursed them for their disbelief, so they believe not, except for a few.
Indonesian
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan): "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.



Hukum emas dan sutera haram, dan tidak satupun ulama mazhab yang membantahnya. Ali bin Abu Talib r.a. berkata, "Rasulullah s.a.w. mengambil sutera, beliau letakkan di sebelah kanannya, dan beliau mengambil emas kemudian diletakkan di sebelah kirinya, lantas beliau bersabda, kedua ini haram buat laki-laki dari umatku." (HR Ahmad, Abu Daud, Nasa'i, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah), Tetapi Ibnu Majah menambah, "emas itu halal untuk wanita".

Nabi s.a.w. juga pernah melihat laki-laki memakai cincin emas di tangannya, kemudian Nabi SAW mencabut cincin itu, lantas membuangnya ke tanah, kemudian beliau bersabda, "Salah seorang diantara kamu ini sengaja mengambil bara api kemudian ia letakkan di tangannya. Setelah Rasulullah pergi, kepada laki-laki tersebut dikatakan, "Ambillah cincinmu itu dan manfaatkanlah". Maka jawabnya, "Tidak! Demi Allah, saya tidak mengambil cincin yang telah dibuang oleh Rasulullah". (HR Muslim).

"Ya Allah jadikanlah kami diantara hamba-hamba-Mu yang menyegerakan diri dalam kebaikan dan kebenaran dan selalu sami'na wa atho'na perintah dan larangan-Mu ...Aamiin".
Redaktur: Slamet Riyanto Re Edit by Tahta

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top