Yoonamhia Firsty Midhellyn
surat untuk ibu
 
Aku memang bukan seorang pujangga yang dapat menyairkan beribu kata cinta dan kasih sayang, namun aku yakin kau dapat mengerti apa yang ada di dalam isi hatiku, bu…
ibu, aku minta maaf karena selama ini banyak dosa yang telah kuperbuat padamu, baik sengaja ataupun tidak, aku merasa sebagai anak, aku telah banyak menyakitimu, membangkang, membentak, ahh…. terlalu banyak dosa yang telah kuperbuat padamu bu..

ingin rasanya kutampar pipi ini saat aku melihatmu menangis karena sikapku yang tak mau menurutimu, maafkan aku ibu jika kata-kataku ini sering melukai hatimu. jujur, aku bukanlah anak yang sempurna yang dapat selalu mematuhimu, namun aku selalu berusaha untuk membahagiakanmu bu, berusaha membuatmu bangga, hingga suatu saat kau dapat bilang ke semua orang sambil menunjuk ke arahku “itulah, anakku!” dan tersenyum penuh bahagia.

aku jarang bilang “sayang” ke ibu, aku juga jarang memeluk dan mencium pipimu, bahkan aku juga jarang menanyakan “bagaimana kabarmu hari ini, bu?” betapa MahaTololnya diriku. disaat banyak orang yang mendambakan kasih sayang ibu, namun aku, AKU malah menyia-nyiakan kasihmu, bu. aku terlalu sibuk dengan urusanku, urusanku di kampus, organisasi, teman2, dan lainnya, sehingga aku mengabaikan ibu dirumah. aku lebih sering makan diwarung ketimbang makan masakan ibu, aku lebih sering salim dengan dosen di kampus ketimbang menyalimi tangan ibu. apa aku PANTAS dibilang anak?

jujur bu, jika aku dapat melakukan hal yang dapat membuat ibu bahagia, akan kulakukan sekuat tenagaku, namun aku tau, satu2nya hal yang dapat membuat ibu bahagia adalah melihatku bahagia. dan itu telah membuat hatiku makin bimbang bu, apa yang harus aku lakukan? aku ingin sekali melihat ibu bahagia… terlalu banyak pengorbanan yang ibu lakukan untukku, dari melahirkanku dengan susah payah, menyusuiku, membesarkanku hingga aku dewasa, dan semua itu tak akan pernah aku bisa ganti walau aku jadi astronot kemudian kubawa bintang dilangit untuk ibu, ya, itu bahkan tak akan cukup bu.

ibu, aku memang anak yang payah, terkadang aku malas belajar di kampus, terkadang aku lalai untuk menghadap kepada-Nya, padahal aku yakin, setiap sujudmu kepada-Nya selalu terselip doa2 untukku, agar aku rajin, menjadi anak yang sukses, sholehah, dan lain sebagainya. aku malu bu, malu sama ibu, malu sama Allah, karena mungkin aku hanya bisa melakukan hal-hal biasa, padahal kau sering bilang “jika ingin sukses, lakukanlah hal2 yang luar biasa”. tapi yakinlah bu, aku akan tetap berusaha, aku akan terus berusaha…
bu, aku tak tau sampai kapan anakmu ini masih dapat menghembuskan napas, aku tidak tau sampai kapan aku dapat tersenyum untuk ibu, bu, jika Allah suatu saat akan memanggilku, aku hanya ingin mengucapkan “MAAF” yang sebesar2nya, serta “TERIMA KASIH” yang sebanyak2nya, “AKU SAYANG IBU” , sebelum aku menyesali karena aku belum sempat mengucapkannya. namun sebelum saat itu tiba, aku akan terus berusaha menjadi anak yang baik dimata ibu, aku cuma bisa berusaha dan berdoa bu, dan aku yakin doa dari ibu-lah yang paling ampuh. bu, ibu adalah segalanya bagiku…

jika suatu saat ibu lebih dulu pergi meninggalkanku, apa yang harus kulakukan bu? aku bahkan belum sempat membahagiakan ibu, aku belum bisa membanggakan ibu, aku belum bisa memberangkatkan ibu naik haji, dan masih banyak yg belum aku berikan untuk ibu. kumohon Ya Allah, jangan biarkan ibuku sakit, berikanlah umur yang panjang untuknya, berikanlah kesehatan dan kerahmatan-Mu, Ya Allah sesungguhnya hanya kepadamu aku meminta, jangan biarkan ibuku menangis, sungguh aku tak kuat melihatnya menangis. Ya Allah Yang Maha Mengetahui, berikanlah aku kesempatan untuk membahagiakan ibu, jangan kau panggil dulu ibuku sebelum aku membuatnya tersenyum bangga atas prestasiku. Ya Allah Yang Maha Pengasih, Engkau pasti tau betapa aku mencintai ibuku. dan betapa besarnya cinta ibuku kepadaku, maka jadikanlah kamu hamba-Mu yang senantiasa bersyukur.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top