Jejakan kaki di alur jalan tak bertepi
seperti mengais dengan cengkraman ironi
berkaca dalam bayang terik mentari
aku menipu diriku sendiri
tersudut di sekat retakan hati
menjumpaimu dalam elegi perih
nyatanya tak pernah kau hampiri
dalam bisu kusimpan cinta untukmu
merendanya dengan ketulusan hati
tapi bening rasaku yang tak mampu kau selami
berlalu di hadapku tanpa pernah peduli
aku belajar tuk menanti
berharap kau palingkan matamu di satu sisi
dimana aku berdiri disini…..
melihat tebaran aura cintaku
tapi perlahan ku berusaha pahami
kau punya isi hatimu sendiri
yang tersembunyi dari jamahan rasaku
berjalan di tepian nelangsaku

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top