Aku selalu katakan janganlah menangis
Cukuplah kamu mawas diri
hadapi cermin masa lalu dan ungkurkan dengan asa
Melangkahlah dengan yakin dan haqul yakin

Akupun meratakan puing
Kubangun dengan sinergi
Dengan terbata aku memulai
Dengan tertatih aku mencoba menghilangkan yang selalu menghantui
Dengal tersengal aku membuka paradigma
Menghapus duka lara dengan asa karena ada engkau
Asa cinta yang nyaris hilang dari bumiku
Asa cinta yang telah membatu
Karena engkau bersemi kembali
Walau galau kulalui
Tapi engaku selalu meyakinkanku
Masih ada cintamu menyertaiku
Tapi waktu baru bergulir
Di tengah aku kalut dan galau

Engkau membiarkan diriku tanpa cinta
Aku jauh terpelating bagai tertindih puing
Di sela malam , di saat saat kita biasa bersendau walau tanpa tatap
Aku mencarimu
Aku merayap dalam cemburu
Tapi ternyata luput menurutmu

Kini Tanpa sengaja akupun terisak Walau terasa aneh terasa Tapi geliatan hati nan cinta tiada tertahan tanpa suara dan hanya tetes air mata yang mengalir begitu lembut Ku hela nafasku sembari menyebut dan memanggil cintaku Yang telah engkau bawa tapi bak tiada tersimpan

1 komentar:

 
Top