Sabda Rasulullah saw :
 “Tuhan kita Yang Maha Luhur dan Maha Agung turun setiap malam kepada  langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, seraya menyeru : Adakah yang menyeru Ku maka Aku  akan  menjawab untuknya, adakah yang memohon pada Ku maka Aku akan memberinya, adakah yang beristighfar pada Ku maka akan Kuampuni untuknya”(Shahih Bukhari)Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuhLimpahan Puji Kehadirat Allah, Maha Raja Tunggal dan Abadi,Maha Menguasai Cahaya Keindahan, Cahaya Kasih Sayang bagisegenap hamba Nya. Nurrahman (Cahaya Yang Maha Pengasihdan Maha Penyayang). Disebut Cahaya karena selalu menuntunkepada kebahagiaan dunia dan akhirat, yang menuntun danmembimbing hamba hamba Nya menuju kesejahteraan dankebahagiaan yang kekal. 
Dialah Allah Swt, Cahaya KasihSayang terbesar dari semua yang memiliki sifat kasih sayang.Oleh sebab itu Sang Nabi saw selalu berdoa dengan mengakhiri doanya (Nabi Saw) Ya Arhamar Rohiimin (Wahai Yang Maha Berkasih Sayang melebihi semua yang mempunyai sifat kasih sayang) Dialah Allah Swt. 
Hadirin hadirat, jika kau renungkan tiadalah satu ucapan huruf bisa kita sebutkanterkecuali itu datang dari kasih sayang Allah. Tiadalah kita bisa melihat, mendengar, bergerak dan hidup diatas bumi ini yang milik Allah terkecuali dari Kasih SayangIllahi. Pengingkaran, kekufuran dan dosa dosa terus mengalir tetapi Dia (Allah Swt)Maha Bersabar siang dan malam.Sebagaimana kita dengar munajat yang tadi dibaca dan dilantunkan dari HujjatulIslam wabarakatul anam Al Imam Abdullah bin Alawi Al Haddad.
Ya Illahi waMaliki anta ta’lam kaifa haliy
(Wahai penciptaku, yang memiliki diriku, Kau MahaTahu akan keadaanku),
Wa bima qad halla qalby min humumi wasytighaliy
(dariapa yang mengguncang jiwaku dari kegundahan dan dari kealpaan dan dari hal halyang lainnya, Kau Yang Maha Tahu Wahai Yang Memiliki diriku, Sang Pemilik darisetiap yang hidup, Dialah Allah Swt. Sang Penguasa bagi mereka yang ada di bentangan alam semesta adalah Allah Jalla wa Alla, Maha Sempurna dan Maha Abadi.Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,Setiap gerak gerik kenikmatan yang kita lakukan sampai setiap nafas kita, inilah ciriKasih Sayang Allah kepada kita yang tidak akan diberikan dan tidak mampu diberikan
 
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari
“manusia yang paling khusyu’ Muhammad Saw( didalam tahajjudnya beliau berdoa “Allahumma lakal hamduantanurrussamawati wal ardh, Allahumma lakal hamdu anta qayyimussamawatiwal ardh, Wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ardh””.“Allahumma lakal hamdu antanurrussamawati wal ardh”
(Wahai Allah bagi Mu puji – pujian yang indah, Engkaulah Cahaya langit dan bumi, yang Maha Menerangilangit dan bumi dengan kehidupan, kesempurnaan dan kemegahannya). Cahaya langitdan bumi, Dialah Allah.
“Allahumma lakal hamdu anta qayyimussamawati walardh”
(Wahai Allah bagi Mu puji – pujian yang indah, Engkaulah yang Membangunlangit dan bumi).
“Wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ardh”
(dan untuk Mu puji – pujian, Engkaulah yang Memelihara langit dan bumi). Jika kita dalami inisangat indah makna kalimat ini
“Memelihara langit dan bumi”.
Setiap sel yangmerangkai manusia, merangkai hewan, merangkai tumbuhan, merangkai bentuk seluruh sel itu mempunyai kehidupan dan membutuhkan nafkah,makanan danminumannya dan oksigennya dan kehidupannya dan pengaturannya. Siapa yangmemeliharanya? Allah Swt.
“Rabbussamawati wal ardh”
(Yang Memelihara langit dan bumi) Yang Mengatur matahari terbit dan terbenam, Yang Mengatur turunnya hujan dan tidak ada manusiayang mampu mengurangi setetes air hujan yang akan turun ke permukaan bumi. Allah jadikan hujan itu rahmat turun di permukaan bumi, Allah jadikan penghapusan dosa bagi mereka yang terkena musibah sebab hujan, Allah jadikan juga hujan itu“sa’atulijabah” (waktu yang diijabah) sebagaimana sabda Sang Nabi saw
“indahu…”
(disaat turun hujan itu doa doa dikabulkan oleh Allah), maka berdoalah. Banyak turunhujan, banyak doa dikabulkan. Lalu bagaimana dengan datangnya musibah?, Belasanhadits riwayat Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa
“seluruh musibah bagimuslimin muslimat adalah penghapusan dosa baginya”.
Jadi musibah itu penghapusan dosa tanpa istighfar.Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,Demikian indahnya Sang Nabi saw melewati malam malam dan tentunya bukanhanya beliau tapi diteruskan oleh umat tha’ifah ba’da thaifah, (kelompok demikelompok), generasi demi generasi sampai kita mengingat bagaimana Al ImamAssajjad Ali Zainal Abidin Ibn Husein Ibn Ali bin Abi Thalib radiyallahu anhum wakaramallahu wajhah. Ketika Al Imam Thawus datang ke Masjidil Haram di sepertigamalam terakhir, mau sholat di dekat Hijr Ismail, dilihat sudah ada orang sholat disitu.Siapa yang sholat tengah malam begini? ruku’, sujud, ruku’, sujud tidak habishabisnya. Ternyata setelah ia perhatikan Imam Ali Zainal Abidin Assajjad. DikenalAssajjad karena ia sujud setiap malamnya sebanyak 1000X sujud, terkenal dengansholat malam sebanyak 500 rakaat. Oleh sebab itu dikenal dengan
“Assajjad”
(orangyang banyak bersujud). Imam Thawus lihat terus Imam Ali Zainal Abidin. Selesai darisholat sunnah yang demikian dahsyat dan hebatnya, ia bermunajat. Imam Thawusmendengar munajat yang lirih dari doa Al Imam Ali Zainal Abidin, ia tajamkan pendengarannya. Apa sih yang diucapkan imam ini? Imam Ali Zainal Abidin bermunajat
“Abduka bi finaa’ik, miskiinuka bi finaaik, faqiiruka bi finaaik,saailuka bi finaaik,”
(hamba ini berada di hadapan Mu Wahai Allah, si miskindihadapan Mu, si fakir berada di hadapan Mu, si pengemis berada di hadapan Mu).Mengemis kepada Allah, miskin di hadapan Allah, Maha Membutuhkan Anugerah

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top