Doa Pembersih Jiwa dari Virus Ananiyah (Keakuan)
(Al Habib Syeikh Sayyid Abdul Madjid Ma'roef RA Muallif Sholawat Wahidiyah)
Jika sekarang engkau dalam keadaan sakit, hancur, terpuruk, dihina, difitnah, dimusihi, bahkan dijatuhkan oleh sekelompok atau orang yang tidak menginginkanmu bahkan temanmu sendiri atau orang yang kau cintai sekalipun; jangan marah, jangan membalas, dan jangan kau tolak ujian yang datang kepadamu, sebab ujianmu itu  adalah kesempatan untuk dicintai dan dimuliakan oleh Tuhanmu.
Maka berdoalah dalam damai, lepas dan pasrahkan semua permasalahanmu itu, NOL kan semua yang ada, berpakaianlah dengan baju kerendahan karena tanpa pertolongan dariNya sesungguhnya dirimu adalah manusia lemah, bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
###
Ingatkah kisah sahabat Abu Bakar Ra ketika mendapat cacian dari orang Arab Badui?
Suatu hari, Rasulullah Saw bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq Ra. Ketika bercengkrama dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. Makian, kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum.
Kemudian, orang Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut. Rasulullah kembali memberikan senyum.
Semakin marahlah orang Arab Badui tersebut. Untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini, selaku manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab Badui tersebut dengan makian pula. Terjadilah perang mulut. Seketika itu, Rasulullah beranjak dari tempat duduknya. Ia meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam.
Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung. Dikejarnya Rasulullah yang sudah sampai halaman rumah. Kemudian Abu Bakar berkata,"Wahai Rasulullah, janganlah engkau biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!"
Rasulullah menjawab,"Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan serta fitnaan lalu mencelamu, kulihat tenang, diam dan engkau tidak membalas, aku bangga melihat engkau orang yang kuat mengahadapi tantangan, menghadapi fitnah, kuat menghadapi cacian, dan aku tersenyum karena ribuan malaikat di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun kepadamu, kepada Alloh SWT. Begitu pun yang kedua kali, ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya.
Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu. Hadirlah iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepadanya."
Setelah itu menangislah Abu Bakar ketika diberitahu tentang rahasia kesabaran bahwa itu adalah kemuliaan yang terselubung.
INGAT!!! HIKMAH SELALU MEMBAWA KETENANGAN DAN KEDAMAIAN BUKAN MALAH MEMBAWA KEBENCIAN DAN PERMUSUHAN.
Semoga kisah ini bisa mengispirasi pembaca dimanapun berada,  dan sekali lagi latih untuk berpakaian dengan mahkota kerendahan, serta perasaan NOL, pasrah, tidak mampu dimanapun dan kapanpun berada, dalam setiap keluar masukknya nafas, berkedipnya mata, dan disegala, karena hakekatnya kita adalah bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Semoga Allah meridhoi perjalanan hidup kita… Amin
* * Kisah Abu Bakar Ra diatas diambil dari Buku “Pengakuanku Sebagai Tuhan” dengan judul "Kemuliaan yang Terselubung"
------
Catatan Perjalanan Si Fakir yang hina
Dalam Bumi Kerendahan, 17 Mei 2012

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top