Alloh berfirman dalam surat At Tahrim ayat 6 yang berbunyi :
 ياايهاالذ ين امنواقواانفسكم واهليكم ناراوقودها االناس واالحجارة
Artinya :
“Hai orang –orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksaan api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”
ومن ايته ان خلق لكم من انفسكم ازواجالتسكنوااليها
وجعل بينكم مودة ورحمة ان فى ذلك لاءيت لقوم
يتفكرون
Artinya :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istrimu dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya,dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang,sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”(Q.S Ar Ruum :21)
(1)                          Tauysiah Usroh Sakinah
Rumahku Adalah Surgaku” “
ِAlloh berfirman dalam Q.S.Arum ayat 21:
ومن اياته ان خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنوا اليها وجعل بينكم مودة
ورحمة ان فى ذلك لاءيات لقوم يتفكرون
Artinya :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadaNya (litasku- nuu  ilaihaa). Dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang/Mawaddah
Warohmah,Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”
Didalam ayat tersebut adanya proses penciptaan/kholaqo, yang berarti suami – istri
merupakan pasangan yang sudah ditakdirkan Alloh dengan berbagai macam cara di -
pertemukannya. Semua ini tidak lepas dari penciptaan/kholaqo sebagaimana Alloh menciptakan langit dan bumi beserta seisinya. Jika kita mengerti bahwa semua yang ada di dunia ini adalah ketentuan Alloh, maka kita tidak akan merasa sengsara, sedih,
resah, susah, stres, ngersulo, nelongso dan sebagainya. Semua permasalahan ini hen daknya kita kembalikan kepada Alloh yang selanjutnya dihadapi dengan,ridho,tabah,
tawakal dan pasrah diri.Dalam mengarungi bahtera rumah tangga pastilah kita akan menjumpai ujian,cobaan baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara intern (suami,istri,anak orang tua,mertua dan sebagainya) maupun ekstern (tetangga kanan-kiri dan sebagainya). Didalam Al Qur’an Alloh memberikan tamsil (contoh yang mendidik bagi makhluk-Nya)secara panjang lebar dan jelas, diantaranya  yang terjadi pada Nabi Luth AS diberikan ujian berupa istri yang tidak sholihah yang semestinya sebagai pendamping  setia dan menyenangkan hati (qurrota a’yun). Nabi Nuh AS diuji dengan keturunannya (anaknya) yang bernama Kan a’n menyekutukan Alloh SWT.Aisyiah istrinya fir’aun yang sholihah,sedangkan suaminya (fir’aun) orang yang menyekutukan serta dilaknat oleh Alloh SWT. Para suami tentunya  mengharap
kan keluargaannya menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah (tenang,damai,ka
sih sayang) begitu juga sebagai Qurrota a’yun (penyenang hati) sebagaimana do’a  ya
ng kita panjatkan kepada Alloh seusai sholat yaitu Q.S.Al Furqon:74 (“Dan orang-or
ang yang berkata : ” Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami,dan jadikanlah kami pemimpin (imam) bagi orang-orang yang bertaqwa”. Selain  itu, istri dan anak akan menjadi fitnah (cobaan) dan adwan (musuh). Hal  ini termaktub dalam At Taghobun 14 -15, zinah (perhiasan; Al Kahfi : 46). Istri dikatakan fitnah telah dijelaskan di kalam ilahi, hal itu  bisa saja terjadi karena suami salah memilih pasangan yang hanya  memeilih harta,kecantikan,pangkat,keturunan,bukan karena agamanya sebagai petunjuk dalam membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Didalam surah Ar Rum :21 diatas terdapat lafadz Kholaqo (diciptakan) dan Ja’ala (menjadi), kholaqo adalah yang berkaitan tentang perjodohan laki-laki dan perempuan yang menyangkut dengan Qodlo’ dan Qodar Alloh SWT, sedangkan Ja’ala adalah berkaitan usaha
(2)
manusia untuk membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah, karena makna ja’ala menjadi yang lebih baik dalam berumah tangga menurut tuntunan Islam.
Rumah teladan merupakan rumah yang selalu didambakan oleh setiap pasangan
suami-istri yang terdapat didalamnya ketenangan, kedamaian, kasih sayang dan dalam hadits disebut dengan Baiti jannatiy (rumahku adalah surgaku). Banyak cara resep membentuk rumah tangga yang baik dengan cara diplaning (direncancanakan secara matang) untuk mencapainya, tetapi tentu saja planing tersebut tidak bisa mencapai sasaran yang  tepat sebagaimana yang diharapkan. Untuk mencapai hal tersebut haruslah dibutuhkan seorang figure yang teladan yang telah sukses dalam membina rumah tangga sakinah mawaddah warohmah. Sebagai seorang muslim,
figur teladan itu tidak ada yang lain kecuali figur Rosululloh SAW sebagaimana ter
maktub dalam Q.S. Al Ahzab 21 (“Sesungguhnya telah ada pada diri Rosululloh itu su
ri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yuang mengharap rahmat Alloh dan ke
                                                 datangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh”).
Kiat – kiat untuk mencapai rumahku surgaku adalah sebagai berikut :

1.Basiitun Fii Jawaanibihi (memudahkan segala hal), artinya mencari yang mudah-mudah saja. Tidak perlu repot-repot, baik dari sisi materi maupun non materi (maknawi, dari materi berarti tidak berlebih-lebihan (mubadzir) dalam hal makan, minum danperabotan rumah tangga dan sebagainya. Hal ini termaktub dalam Kalamul Ilahi QS.Al A’rof ayat 31 yang berbunyi : “Makan dan minumlah kamu semua dan ja
ganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan”. Jadi,  dalam masalah ini kita tidak perlu melihat orang lain,
sebab rezeki setiap orang tidaklah sama. Kebahagian hidup kita haruslah diukur den-
gan kemampuan diri kita sendiri, tidak diukur dengan kemampuan orang lain. Dan
dari sisi maknawi tercermin dalam sikap perilaku dan berpikir yaitu yang gampang
gampang saja, tidak perlu berpikir yang repot-repot. Sayyidah A’isyah RA,mengata
kan bahwa : “Rosululloh SAW tidak diminta untuk memilih diantara dua hal kecuali
beliau memilih yang paling mudah”. Hidup ini hanya beribadah kepada Alloh, bukan
untuk manusia. Jadi terserah mereka apakah mau senang atau benci kepada kita.
Misalnya, dalam urusan rumah tangga, mengatur perabotan rumah sesuai dengan se
lera kita bukan selera orang lain dan tidak mungkin membuat semua orang ridlo ke-
pada kita. Kita bisa melihat peristiwa sahabat Lukmanul Hakim bersama anaknya
sambil membawa himar (anak kuda) berkeliling kampung, singkat cerita semua
orang  berkomentar menganggap Lukmanul Hakim dan anaknya “Gila”itulah
manusia. Kita tidak mungkin bisa memuaskan semua orang, jadi ukuran kebahagiaan
adalah pada diri kita sendiri, yang penting kita senang, tidak mengganggu, merepot
kan serta membebani orang lain.
2. Baitun Thoohirun Wanadhiifun (rumah yang suci dan bersih)
Walaupun kita mempunyai rumah yang kecil,tetapi bersih dan suci dari kotoran
kotoran yang menempel didinding,dilantai dan sebagainya.Kita tahu  bahwa Alloh
mencintai orang-orang yang selalu menjaga kebersihan dan kesucian.
3.Hifdul Sautur Rofi’ Wa Surookhon
(menghindari suara keras dan berteriak) Alloh berfirman dalam surat Al Lukman ayat 19 artinya Hendaklah kamu rendahkan suaramu Karena  yang paling tidak disenangi dalam suara ini adalah suara himar.Dengan merendahkan suara bisa membentuk rumah Sakinah Mawaddah Warrohmah (tenang/tentram rasa kasih dan sayang) jika kita memarahi anak-anak tidak perlu berteriak-teriak,mendengarkan TV,VCD,TIPE
(3)
suaranya jangan terlalu keras karena tidak baik didengar tetangga yang ada dikanan kiri kita.bila keadaan rumah kita tenang maka penghuninya juga hatinya tenang dan tentram sebaliknya bila keadaan rumah kita gaduh,ramai maka hati kita keras,sumpek,mudah stress,hal ini kurang baik menurut agama dan ilmu fisiologi family (Ilmu Kejiwaan Keluarga).
    Rosululloh SAW memberitahukan pada sahabat-sahabatnya bahwa Sayyidah Khodijah(Istri beliau) masuk surga dengan menempati rumah yang terbuat dari bambu
yang tenang,tidak ada suara keras dan teriak.Dalam hadits ini disebutkan bambu surga disifati tidaka ada suara keras dan teriak.mengapa demikian? Ulama berkomentar bahwa ketika Khodijah diajak masuk islam oleh Rosululloh beliau tidak pernah mem
bantah,berkomentar,tapi beliau masuk Islam dengan ikhlas karena itulah beliau mempunyai rumah yang terbuat dari bambu dan rumah yang paling tenang adalah rumahnya Khodijah.Dan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah ketika suami istri terjadi su`ut tafahhum (kesalah fahaman) sehingga terjadi pertengkaran didalam rumah hendaknya diredam jangan sampai anak-anak kita mengetahui ayah-ibunya bertengkar didepan matanya hal ini bisa mempengaruhi kejiwaan,akhlak,dan rasa kasih sayang anak-anak kita.
    Islam memberikan solusi didalam berumah tangga yaitu :
1.Tasammuh (Toleransi).
2.Tanaashuh (Saling sehat-menasehati).
3.Ta`awwun (Saling tolong menolong).
4.Taghooful (Mudah melupakan kesalahan suami-istri).
5.Tawaazun (Sikronosasi/mengalah/tidak ego).
    Seorang muslim hendaknya mempunyai motto  BAITIY JANNATY (Rumahku adalah Surgaku).Sehingga keluarga kita berada didalam rumahnya beranggapan bertempat tinggal didalam surga,hal yang lain adalah janganlah mencela atau meremehkan makanan karena bisa jadi akhirnya yang masak bisa tersinggung, terutama
tersinggung,terutama istri,sehingga bisa mengundang pertengkaran.
4.Ibtaahajul Usroh ( menyenangkan keluarga) didalam mengarungi bahtera rumah tangga sudah menjadi sunahtulloh,menghadapi liku-liku kehidupan baik suka maupun duka dan hendaknya jangan selalu terlihat dalam suasana yang serius,jadi perlu diselingi candaria dengan keluarga (suami-istri,anak),Rosululloh adalah orang yang paling baik berhubungan dengan keluarganya,meskipun beliau umurnya sudah sepuh (50 tahun) guyon dengan Sayyidah Aisyah main balapan,siram-siraman air ketika mandi dan sebagainya.hal ini perlu dipraktekkan didalam kehidupan kita supaya rumah tangga kita Sakinah Mawaddah warrohmah.Ketika beliau memberikan tausyiah kepada para sahabat-sahabat Beliau, semua sahabat tidak ada yang mengangkat kepalanya karena kebesaran haibah (karisma) Rosululloh SAW.
Semoga rumah kita adalah tempat yang nyaman,krasan,damai,tentram (Baitiy Jannatiy)
Makalah ini disampaikan pada: Sabtu; 22 April 2006 dirumah Bapak Arie
Bus ke: 02                           Tausyiah Usroh Sakinah
“Usroh Yang Selamat Dunia Dan Akhirat”
Alloh berfirman dalam surat At Tahrim ayat 6 yang berbunyi :
(4)
 ياايهاالذ ين امنواقواانفسكم واهليكم ناراوقودها االناس واالحجارة
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksaan api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”
    Kalamul Ilahi diatas memberikan peringatan (tadzkir) kepada semua orang-orang yang beriman agar senantiasa menjaga dirinya serta keluarganya dari siksaan api nera
ka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.Melihat ayat ini kita sebagai orang yang beriman sangatlah ngeri dan takut pada azab-Nya sampai-sampai bulu kuduk ber
diri,bayangkanlah bahan bakarnya api neraka adalah manusia(yaitu orang-orang yang durhaka serta menyekutukan Alloh SWT) dan batu.
    Betapa sakitnya bila telapak tangan kita terkena api rasanya panas,nyeri,kulit kita mengelupas,apalagi seluruh badan kita dibakar api neraka jahanam yang temperatur
nya miliaran derajat celcius dan tidak bisa dibayangkan panasnya api neraka jahanam itu.Begitupun masih ada manusia yang mau masuk neraka dengan bukti masih banyak
nya manusia melakukan perbuatan maksiat dan dosa.Islam memberikan worning (peri ngatan) kepada kita semua (orang beriman) agar menjaga dirinya serta keluarga dari siksa api neraka.Dengan begitu kita haruslah waspada serta berhati-hati dalam menga
tur bahtera rumah tangga agar kita selamat didunia dan akhirat.
    Islam memberikan makhroj (jalan keluar),bagaiman kita dan keluarga selamat dari siksaan api neraka,diantaranya :
1  .Beriman kepada Alloh dan Rosul –Nya, baik dalam keadaan suka maupun duka,
     seperti : mempertahankan aqidah Islam dalam keadaan apapun,mendirikan sholat,
     semua perbuatan Rosululloh SAW sebagai standar (pantokan) dalam kehidupan
     kita dan sebagainya
2  .Ilmu,maksudnya setiap sesuatu itu pastilah ada ilmunya,begitu juga dengan membi
     na rumah tangga,(mendidik istri,anak dan sebagainya).
3  .Niat yang kuat dan mantap dalam membina rumah tangga,yang semua ini diniatkan
     ibadah karena Alloh (janganlah lari dari kenyataan hidup berumah tangga,seperti:
      meninggalkan keluarganya tanpa kabar sama sekali).
4  .Ajarkanlah budi pekerti yang baik,dengan memberi contoh yang baik (uswatun hasa
     nah)pada suami,istri,anak (seperti: berbicara yang pelan tidak berteriak-teriak,makan
     minum menggunakan tangan kanan dan sebagainya).
5  .Usaha (pekerjaan) yang halal,jangan sampai keluarga kita makan minum sesuatu
      yang harom sehingga rezeki kita disempitkan oleh Alloh serta bencana tak henti
      menimpa keluarga kita.
6  .Sebarkanlah senyum dan salam ketika akan masuk-keluar rumah.
7  .Rasa kasih sayang sesama keluarga,janganlah menganiaya suami,istri,anak,dan
      sebagainya (memukul,menyiram air panas,air keras,membunuh dan sebagainya).
8  .Orang-orang yang ada dikalangan keluarga kita senang dengan amal perbuatan baik
9  .Hormatilah semua pendapat-pendapat (ide-ide)yang baik,dari suami,istri,anak
10.Selalu jujur,terus terang,terbuka pada suami,istri,anak dalam segala hal.
11.Ajaklah keluargamu melihat kebesaran-kebesaran Alloh (Tadabur ‘Alam) dengan men
     yenangkan keluarga dengan cara berekreasi (Rihlah).
(5)
12.Kurangi banyak berbicara,janganlah kita cerewet,atau selau banyak komentar terhadap
     sesuatu urusan orang lain dan membuka aib keluarga kita.
13.Ikhlas dalam segala hal,baik nikmat maupun cobaan dari Alloh SWT.
14.Nasehat-menasehati,saling ingat mengingatkan bila ada kesalahan baik pada suami
     istri,anak-anak kita (manusia tak luput dari kesalahan dan dosa).
15.Arahkanlah keluarga kita yang baik (berbicara,mendengarkan musik,melihat film,dan seba
     gainya) serta selalu komunikasi dengan baik,dimana saja berada
16.Hadapilah ujian,cobaan dalam bahtera rumah tangga dengan sabar tabah dan tawakal.
 Semua ini yang menjalankan (membuat) serta yang menghentikan (menyelesaikan) adalah
kehendak Alloh.Semua poin-poin diatas bila disusun terbentuklah tulisan “Bina Usroh Sakinah” yang merupakan makalah (manshuroh) keluarga sakinah.Bila kita sudah memahami poin-poin diatas,maka kapan kita realisasikan (praktekan) dalam kehidupan kita sehari-hari?………..Untuk menjadi usroh (keluarga)yang selamat didunia dan akhirat,tidaklah mudah,perlu adanya usaha yang keras (mujahadah) untuk mencapai
 tujuan yang dicita-citakannya.Bila kita berusaha keras dalam mencapai sesuatu,maka akan mendapatkan hasilnya sesuai dengan kadar usahanya.Semoga kita sukses didunia maupun diakhirat,Amiin…………
Makalah ini disampaikan pada : Rabu; 07-Juni- 2006
BPH K-19 / 6 ,Dirumah Bapak Sucipto.
Bus Ke : 03                                       Tausyiah Usroh Sakinah
” Keberkahan didalam pernikahan yang sesuai dengan tuntunan Islam “
Alloh berfirman dalam surat Al Anbiya’ ayat 89 yang berbunyi sebagai berikut :
رب لاتذرني فردا وأنت خير الورثين
“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik “
   Ayat diatas merupakan doanya Nabi Zakaria as yang saat itu beliau belum dikarunia seorang anak sampai beliau udzur (tua).Dengan melihat fonomena peristiwa diatas ma
ka,kita semua berharap mempunyai keturunan agar ada yang meneruskan keturunan kita.Untuk mendapatkan keturunan maka perlu adanya perkawinan,yang semua ini me rupakan tujuan dari perkawinan diantaranya : pernikahan merupakan sillah billah serta Ibadah,mengangkat derajat manusia agar tidak menyimpang dari perbuatan nista yang sama dengan binatang,reproduksi berjalan secara Islami tanpa adanya aborsi karena hasil dari perzinaan.
   Setelah kita mengetahui tujuan pernikahan diatas,maka selanjutnya kita bertanya pada diri kita masing-masing,bagaimanakah membentuk pernikahan yang barokah ?..
Islam adalah agama yang memberi jalan keluar apabila hambaNya dalam kesulitan
hanya saja kita tidak mau menggunakan Islam sebagai solusi dalam memecahkan segala persoalan didalam kehidupan rumahtangga kita.Untuk mencapai keberkahan
didalam pernikahan,Islam memberikan jalan keluar (makroj) secara sederhana tidak berbelit-belit,diantaranya :
1.Sederhana (bersehaja) yang berhubungan dengan permasalahan pernikahan seperti :
   menentukan mas kawin(mahar),Walimatul ‘Urusy (resepsi pernikahan).
(6)
2.Memohon maaf dan do’a restu khususnya kepada kedua orang tua (Birul walidain),
   keluarga,sanak famili,kerabat,tetangga,teman,dibutuhkan kesucian lahir batin
    Do’a yang diajarkan oleh Rosululloh SAW pada umatnya adalah :
بارك الله لك وبارك عليك وجمع بين كمافي خير
“Semoga Alloh memberkahi kamu dalam keadaan suka dan duka serta dikumpulkan    keduanya dalam segala kebaikkan”.
 (HR.Abu Daud dan Tirmidzi,Al Adzkar An Nawawiy :242).
3.Aqad nikahnya sesuai dengan tuntunan Rosululloh SAW,diantaranya :
   – Adanya Wali dari pihak perempuan. – Mahar (mas kawin)
   – Saksi-saksi dari kedua belah pihak.   – Khutbah Nikah .
   – Adanya Ijab (wali perempuan) dan Qobul (serah terima dari mempelai laki-laki).
   – Sujud Syukur sebagai rasa syukur kepada Alloh SWT. – Suami memegang ubun-
     ubun istrinya dengan  membaca do’a sebagai berikut :
اللهم انى أسألك خيرها وخيرماجبلتها عليه وأعوذبك من شرهاوشر
ماجبلتها عليه
    “Ya Alloh sesungguhnya aku memohon kepada Engkau kebaikan pada dirinya(istri)Dan kebaikan apa yang telah Engkau ciptakan watak/prilaku pada dirinya.Dan aku berlindung kepada Engkau dari kejelekan/kenistaan pada dirinya dan kejelekan apa Yang telah Engkau ciptakan watak/prilaku pada dirinya”.(HR.Abu Daud,Ibnu Maajah,Ibnu Sunniy,Al Adzkar An Nawawiy:242).Wallohu ‘alam.
Makalah ini disampaikan dirumah Bapak Sony,13  juli 2006.BPH Benjeng Gresik.
Bus Ke : 04                                             Tausyiah Usroh Sakinah
Ketaataan Istri Terhadap Suami Guru Bagi Anaknya ” “
Alloh berfirman dalam surat An Nisa’ ayat 1 yang berbunyi :
ياايها الناس اتقواربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منهازوجهاوبث
منهمارجالا كثيرا ونساء
Artinya :
“Hai sekalian manusia,bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri,dan dari padanya (hawa dari tulang rusuk),Alloh menciptakan istrinya dan daripadanya keduanya,Alloh memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.”
    Sesungguhnya Alloh SWT menciptakan manusia dalam wujud pria dan wanita,itu adalah saling melengkapi dan saling menyempurnakan dalam menjalani kehidupan didunia ini.
Seorang pria rasanya belum sempurna hidupnya sebelum beristri,demikian pula halnya seorang
wanita rasanya belum lengkap hidupnya sebelum bersuami.Itulah sebabnya Rosululloh SAW
bersabda :
(7)
اذاتزوج العبد فقداستكمل نصف الدين فليتق الله فى النصف الباقي
” Bilamana seorang hamba Alloh itu kawin,maka dia telah melengkapi setengah dari agama
nya,maka hendaknya dia itu bertaqwa kepada Alloh dalam menyempurnakan setengah yang
masih tersisa “
Dari kalamul Ilahi diatas menunjukan betapa pentingnya pernikahan itu dibentuk oleh setiap
manusia,karena dari pernikahan tersebut kita akan menemukan kedamaian pikiran,gairah sek
sualitas tersalurkan (ghorizatun Na’ui) sehingga terjagalah kemaluan serta padangan mata kita
dan reproduksi berjalan secara syar’i  dengan perkembangbiakannya manusia berjalan baik tan
pa dinodai perzinahan (perselingkuhan) yang semarak pada zaman sekarang.
    Ikatan perkawinan dalam Islam tidak dinyatakan dengan pertukaran cincin sebagaimana yang lazimnya dilakukan oleh orang-orang barat dan tidak pula dilakukan dengan pergalu
ngan bunga dileher sebagaimana  dilakukan orang ditimur atau cara-cara lain yang diciptakan
oleh manusia.Akan tetapi aqad nikah dalam Islam dinyatakan dengan ucapan Ijab Qobul dari
wali perempuan dan calon suami yang bersumber dari hati penuh berisi dengan Iman kepada Alloh untuk membentuk keluarga sakinah mawaddah warohmah.
    Suami adalah pemimpin istri-istri serta anak-anaknya (keluarganya) dirumah sesuai yang termaktub dalam Kalamu Ilahi Q.S An Nisa’ : 34 berbunyi :
“Kaum pria menjadi tulang punggung,menjadi pemimpin bagi kaum wanita”
Untuk itu kaum suami haruslah mempunyai kesadaran akan tanggung jawab terhadap keluarga
nya baik moril maupun non moril serta bertaqwa kepada Alloh dengan cara mentaati semua  pe
rintah-perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-larangan-Nya.Dan salah satu diantaranya melakukan sholat sendiri (munfarid) maupun berjama’ah,sesuai dengan Q.S At Talaq 132
واعمراهلك با لصلاة واصطبر عليها
“Suruhlah keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu”
    Suami,sebagai seorang pemimpin dalam rumah tangganya tidak boleh meremehkan,meng
anggap dirinya paling berkuasa sehingga ia menindas,menyakiti istri baik secara lisan maupun
perlakuan yang kasar dan tidak sopan.Bila suami ingin dihormati,dimuliakan,disayangi  oleh keluarganya (istri-anaknya) maka ia harus terlebih dahulu menghormati,memuliakan,men
yayangi keluarganya.Sebaliknya Istri haruslah menyayangi,memuliakan,serta mentaati suami selama tidak untuk melanggar hukum Alloh.Didalam Islam telah dijelaskan batas-batas  hak dan kewajiban diantara suami dan istri secara lengkap dan sempurna,Q.S Al Baqoroh 228 :
ولهن مثل الذي عليهن بالمعروف
“Dan bagi kaum istri itu ada hak yang sebanding dengan kewajiban mereka
dengan dasar yang baik”
Kalimat Al Ma’ruf yang berarti kebaikan dalam arti yang sangat luas,meliputi kebaikan dalam
Sikap,perkataan dan sebagainya dalan aspek kehidupan berumah tangga.Bersikap baik kepada
Istri  itu adalah suatu perintah Alloh kepada setiap suami,yang termaktub Q.S.An Nisa’ 19 :
وعاشروهن با لمعروف
“Dan bergaulah kamu dengan istrimu itu dengan cara yang baik”
Sikap dalam perbuatan seorang suami kepada istri dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai
kebaikan seorang suami.Seorang suami dikatakan baik,bila ia bersikap baik kepada istrinya.
(8)
Begitulah cara menilai Seseorang berdasarkan sabda Rosululloh SAW yang berbunyi :
“Sebaik-baik suami diantara kamu adalah yang paling baik kepada istrinya,dan Aku ini
adalah yang paling baik diantara kamu kepada istriku”
sesungguhnya yang memuliakan kaum wanita itu adalah orang yang mulia,sebaliknya yang
merendahkan martabat kaum wanita itu adalah orang yang tidak mempunyai akhlak.Didalam rumah tangga yang bernafaskan Islam kebaikan serta pimpinan suami perlu disambut oleh
istri dengan kebaikan dan ketaatan.Ketaatan seorang istri kepada suami,buka saja berguna da
lam ketertiban rumah tangga,akan tetapi diperlukan juga untuk pendidikan anak-anaknya.
Sebab seorang ibu adalah seorang guru yang pertama kali bagi setiap anak ketika ia belum
duduk dibangku sekolah.Sikap seorang ibu yang taat kepada ayahnya,adalah contoh yang pa
ling berkesan bagi anak-anak sehingga mereka akan menjadi anak yang patuh dan berbakti ke
pada kedua orang tuanya.Ketaatan seorang istri kepada suaminya,adalah salah satu sifat yang    harus dimiliki oleh setiap wanita yang baik,sebagaimana sabda Rosululloh yang berbunyi :
“Sebaik-baik wanita adalah yang apabila kamu pandang menyedapkan mata,menyenangkan ha
timu,dan bilamana kamu perintah dia,taatinya perintahmu,dan bila kamu sedang bepergian dia
jaga kehormatan dirinya dan harta milikmu”.Dalam kehidupan suami istri itu,terdapat persama
an sifat-sifat,tentu juga ada perbedaan sifat-sifat dan pendapat.Dalam menghadapi hal tersebut
suami maupun istri haruslah memahami tiap-tiap manusia itu mempunyai sisi kekurangan dan kelebihan dan janganlah seorang suami mencela istrinya atau sebaliknya,yang akhirnya ter
jadilah saling cela mencela.Bersabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
لايفرك مؤمن مؤمنة انكره منها خلقا رضي منها اخر
“Janganlah Seseorang mu’min pria (suami) mencela seorang mu’minah wanita (istri)
karena bilamana dia tidak mencintai satu sifat tentunya masih banyak sifat-sifat lain yang disukai
nya”
    Dalam kehidupan berumah tangga menurut Islam,setiap suami-istri hendaknya saling melengkapi dan saling menutupi aib serta melindungi,sebagaimana Alloh berfirman QS
An Nisa’ yang berbunyi :
“Mereka kaum wanita (istri-istrimu) itu adalah ibarat pakaian bagimu (suami)dan kamu(kaum
suami) ibarat pakaian bagi mereka (kaum istri)”
    Sebagaimana pakaian itu berfungsi melindungi badan dan menutupi aurot,maka hendaknya
setiap suami-istri saling melindungi dan menutupi kekurangan-kekurangan yang ada.Bila masing-masing suami-istri mentaati tata tertib hidup berumah tangga menurut ajaran Islam,
pastilah terwujud rumah tangga yang bahagia yang diliputi oleh rasa cinta kasih sayang serta ketentraman.
Semoga Alloh memberkahi mahligai rumah tangga kita serta dikumpulkan kita  semua dalam kebaikan.
Makalah ini disampaikan pada hari sabtu 17 juni  2006,BPH Blok    /
Rumah Bapak Johan
Bus Ke : 05                                             Tausyiah Usroh Sakinah
” Membentuk Anak Sholih-Sholihah Yang Berbakti Kepada Alloh dan Rosul-Nya Serta Kedua Orang Tuanya “
(9)
Alloh berfirman dalam surat Al Furqon ayat 74 yang berbunyi :
ربنا هب لنا من ازواجناوذريتنا قرة اعين واجعلنا للمتقين اماما
“Ya Tuhan kami,anugrahkan kepada kami Istri/suami dan keturunan kami sebagai penghibur hati (Qurrotu ‘Ayyun)kami dan jadikanlah kami Imam bagi orang-orang yang bertaqwa”
Alloh berfirman dalan surat Ali Imron ayat 38 yang berbunyi :
رب هب لى من الصالحين
“Ya Tuhanku berilah aku anak yang sholih-sholihah”
    Anak merupakan belahan jiwa ,penghibur hati,serta penerus keturunan kita.Baginda Rosul
Bersabda mengenai anak yaitu :
الاءطفال دعا ميص الجنة رواه البخارى ومسلم
“Anak-anak itu bagaikan kupu-kupu surga”
Didalam Al Qur’an anak,disebut dengan perhiasan (zinah) kehidupan dunia yang indah (QS.Al Kahfi : 34),cobaan/godaan(fitnah) bagimu (QS.At Taghobun :15),musuh bagimu (QS.At Taghobun : 14).Untuk membentuk anak-anak yang sholih dan sholihah yang ber
bakti kepada Tuhan dan Rosulnya serta kedua orang tuannya,tidaklah mudah dibutuhkan
pendidikan khusus,pengawasan yang sepesial serta penuh ketelitian,kesabaran,keikhlasan
dan suri tauladan (contoh-contoh baik lisan maupun prilaku)dari orang tuanya.
    Perhatian Islam terhadap anak bukan saja sejak anak itu lahir dari perut ibunya,tetapi jauh sebelum anak itu lahir dimuka bumi ini.Jadi pendidikan anak itu telah dimulai dari ia sebelum lahir sampai ia dilahirkan dimuka bumi ini. Dan untuk mencapai target yang dici
ta-citakan maka Islam menganjurkan untuk meniti jalan kehidupan berumah tangga mela
lui  Dua tahapan sebagai berikut :
1.PENDIDIKAN SEBELUM LAHIR :
1.Memilih calon jodoh suami-istri yang Agamis,sesuai dengan Sabda Baginda Rosul
   yang berbunyi : “Wanita itu dinikahi karena motivasi empat perkara :
   1.hartanya(Malihah).
   2.keturunannya(Hisabiyah).
   3.kecantikannya(Jamalihah).
   4.agamanya (Dinnihah).
   Maka ambillah kerena agamanya niscaya kamu beruntung”(HR.Bukhoriy dan Muslim).
2.Mengambil calon jodoh (suami-istri) tidak terlalu dekat hubungan darah.
Rosululloh bersabda :
اغتربوا لاتضووا
“Nikahlah perempuan yang bukan kerabat dekat,agar engkau tidak memperoleh keturun
 an yang lemah (cacat tubuh maupun mental)”
3.Ketika bersetubuh (Coitus) haruslah menggunakan adab-adab Islam,diantaranya :
   a.Berwudhu terlebih dahulu,kemudian sholat hajat memohon diberikan keturunan yang
      Sholih sholihah.
   b.Berdo’a sebelum memulai bersetubuh antara keduanya (suami-istri) diawali dengan
(10)
      membaca “Bismillahirromanirrohim Allhuma Jannibna Syaithonah Wa Jannibna Syai
      thonah Maa Roja’tanaa”
   c.Sebelum bersetubuh hendaknya kita memulai dengan pemanasan (berjumbu rayu),ke
      mudian melakukan persetubuhan badan (Coitus)dan ditengah-tengah kita Coitus ter
      terjadinya klimaks kita berdo’a : “Robbi Wasyi’ta Kulla Sya’in Ilmaan” (Ya Tuhanku
      berilah anakku ilmu yang luas),kemudian membaca Barokalloh/Hamdallah (semoga
      Alloh memberkahinya/segala puji bagi Alloh).Setelah bersetubuh(Coitus)hendaknya
      kita basuh terlebih dahulu alat kelamin kita,baru kita istirahat.
4.Masa mengandung : proses terbentuknya manusia berasal dari Sulaalah (sari pati tanah)
   yang melalui proses Nuthfah (perkawinan antara sperma(pria) dan ovum(perempuan)da
   lam tubuh perempuan,hasil dari percampuran tersebut memakan 120 hari (3bulan)kemu
   dian menjadi Alaqoh gumpulan daging (120 hari)kemudian berubah Mudghoh yaitu se-    potong daging selanjutnya tumbuh telinga,tangan,mulut,jenis kelamin dan tulang belula
   ng dan anggota-anggota tubuh yang lainnya (Defersifikasi).(QS Al Mukminun: 12-13)
   ketika seorang ibu mengandung hendaknya banyak melakukan perbuatan yang baik,
   seperti : shodaqoh,infaq,dzikir,membaca/mendengar Al Qur’an,gemar melakukan sholat
   mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh,berbicara yang baik dan santun sesama manusia,
   memperbanyak membaca do’a ketika kandungan tua dan kebaikan yang lainnya.
   Dan tidak kalah pentingnya adalah seorang ibu yang sedang hamil memakan makanan
   yang halal dan thoiyibah (bergizi empat sehat lima sempurna) serta memperbanyak
   aktifitas yang bersifat positif.
PENDIDIKAN SESUDAH LAHIR :
1.Menyambut Kelahiran bayi dengan membaca do’a sebagai berikut :
بورك فى الموهوب, شكرت الواهب, وبلغ اشده ورزقت بره
“Semoga engkau berkahi dalam anak yang telah diberikan kepadamu.Semoga engkau bersyukur kepada Dzat Yang Memberi.Semoga ia(anak)mencapai dewasanya.
Dan Semoga engkau diberikan rizki dengan kebaikannya”.
2.Memohon Perlindungan Alloh,Nabi Ibrahim memohon perlindungan bagi kedua putra
   beliau yaitu Nabi Ismail dan Nabi Ishaq,dengan berdo’a sebagai berikut :
اعوذ بكلمات الله التا مات من كل شيطان وهامة ومن كل عين لامة
“Aku memohon perlindungan dengan kalimat Alloh yang sempurna dari segala Syaithon,
dan binatang kecil(yang berbahaya) dan pandangan mata yang jahat”
3.Mengadzani pada telinga kanan,dan mengiqomati pada telinga kiri,ketika baru
   lahir,agar tidak digoda oleh setan yang bernama ummu sibyan dan bayi yang baru lahir    yang pertama kali mendengar kalimat tauhid agar ia mengenal Tuhannya .
4.Membersihkan mulut bayi,dalam bahasa arab mulut bayi bagian atas (langit-langit)
   disebut Al Hanak (Cetak,jawa)membersihkan mulut disebut Tahnik dengan kurma,ma
   du (sejenisnya yang mengandung rasa manis).
5.Mencukur rambut bayi yang bermanfaat pada bayi tersebut diantaranya : pendekatan
   diri kepada keridhoan Alloh,dianjurkannya shodaqoh pada fakir miskin,membersihkan
   kotoran-kotoran rambut yang menempel pada kepala bayi tersebut.Rambut anak bayi
   tersebut kemudian ditimbang dengan krusnya (disamakan)dengan harga emas dan di
   shodaqohkan kepada fakir miskin.
(11)
6.Memberi nama yang baik yang sesuai dengan Islam serta bermakna.
   Jangan sampai kita memberi nama anak kita yang dilarang oleh Alloh,seperti :
   a.Maknanya jelek : ‘Ashiyah(pembangkang),Hubaab(ular ganas),Haznun(bumi keras),
      Ashnaan(berhala),Al ‘Awar(buta mata sebelah),’Ariyah(yang hilang,telanjang) dan
      lain sebagainya.
   b.Orang yang dilaknat oleh Alloh : Fir’aun,Qorun,Haman,Hitler dan lain sebagainya.
   c.Nama-nama berhala yang disembah oleh orang-orang yang menyekutukan Alloh.
      seperti: Latta.Uzza,Manna,Hubbal,dan sebagainya.
   d.Nama-nama (Asma’ul Husna)Alloh yang jumlanya 99 nama.menurut ulama’ diper
      bolehkan asalkan didepannya diawali dengan nama Abdulloh (hamba Alloh),seperti :
      Abdul Ghofur,Abdus Somad dan sebagainya.
   e.Nama-nama orang-orang kafir (orang barat) yang tidak bermakna.
7.Memberi gelar yang baik (kunyah) kepada anak,bila anak laki-laki diberi kunya Abu
   seperti : Abu Bakar As Shidiq,Abu Hafs.dan bila perempuan Ummi Su’ad,Ummi Khoir
   dan lain sebagainya.
8.Mengaqiqohi pada hari ke tujuh,ke empat belas,kedua puluh satu.Aqiqoh artinya : me
   mutus hubungan kepada orang tua (kenakalan anak) atau jambul,supaya anak tidak
nakal,maka harus dipotong kambing.Bila anak laki-laki potong dua kambing,bila perempuan
   seekor kambing.Hukumnya Sunnah Muakkadah (sunnah yang mendekati kewajiban)
   Rosululloh SAW bersabda :
من احب منكم ان ينسك عن ولده فليفعل   رواه احمد وابوداود والنساء
Artinya :
“barangsiapa yang suka mengaqiqohi anaknya,maka kerjakanlah”
امر نا رسول الله صلى الله عليه وسلم ان نعق عن الغلام بشاتين
                                   وعن الجارية بشاة    روا الترمذى وابن ماجة
“Rosululloh SAW telah memerintahkan kepada kami untuk mengaqiqohkan anak laki-laki dua ekor kambing dan anak perempuan seekor kambing”
9.Dikhitan bagi anak laki-laki diwajibkan,sedangkan perempuan merupakan kemuliaan.
   Sesuai dengan amal yang dilakukan oleh Nabi Ibrohim AS ketika berumur 80 tahun,
   Nabi Ismail berumur 13 tahun,nabi Ishak berumur 7 tahun sampai dengan umatnya
   Baginda Rosululloh SAW.Khitan ialah membukakan kepala Dzakar (glans penis)
   dengan memotong kulup (praeputium glandis) bagi laki-laki,sedangkan bagi perempuan
   memotong sedikit ujung klentit (praeputium clitoridis).Dan kita perlu mengetahui  hik
   mah khitan diantaranya :
   a. Ciri khas pembeda antara muslim dengan non muslim.
   b.Sebagai kebersihan dan kesucian jasmani serta sebagai alat untuk mendekatkan diri
      kepada Ilahi.
   c.Nikmat dalam libido (bersetubuh) terhadap pasangannya (suami istri).
10. Memberikan Pendidikan pada mereka baik formal maupun non formal
      seperti : Menyekolahkannya ditempat yang bermutu (berkualitas dan kuantitas) yang
      mempunyai target pendidikan Aqidah,Akhlaq,Ibadah,ketrampilan (skill),kemasyara
      katan dan sebagainya.
Dan tak kalah pentingnya adalah pendidikan hijab (batas-batas) aurot antara laki-laki dan
(12)
perempuan,diantaranya (Memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan dalam kamar terpisah).Sekalipun saudaranya sendiri,tetapi namanya Ghorizatun Nau`(Naluri mencintai lawan jenis) haruslah diajarkan semenjak kecil.Al hikmah berkata mendidik
anak semenjak kecil sama dengan mengukir diatas batu,sementara mendidik anak diwaktu dewasa sama dengan melukis diatas air.Rosululloh SAW memberikan Tarbiyah Tul Aulad ( pendidikan Anak). Beliau bersabda :
`Perintahkanlah anak-anakmu untuk sholat ketika berusia umur 7 tahun
pukullah jika meninggalkan sholat ketika umur 10 tahun (dengan pukulan yang tidak menimbulkan cacat,bersifat sebagai pelajaran) dan pisahlah tidur mereka dalam ranjang-ranjangnya. (HR.Bukhory dan Muslim).
Sayyid Muhammad Bin Alawy Al Maliki Al Hasany berkata didalam karya beliau kitab ADABUL ISLAMY FII NIDHOMIL USROH
Sekolahan yang dari kecil berkumpul antara laki-laki dan perempuan (karena dianggap tidak ada sahwat) sebenarnya malah menanamkan bibit
kejelekkan (ghorizatul Nau`) pada diri anak.
Rosululloh memberikan 3 kiat dalam pendidikan anak,yaitu
1.Tarbiyah Jasadiyah.
2.Tarbiyah Aqliyah.
3.Tarbiyah Nafsiyah.
5.Ta`awwun Min Kulli Usroh
(Tolong-menolong dari setiap anggota keluarga untuk kepentingan rumah tangga)pem
bagian kerja sesuai dengan kecederungan masing-masing keluarga.Dibiasakan dari
yang kecil sampai besar,seluruhnya bersama-sama.contoh Rosululloh adalah seorang
pemimpin dunia dan utusan Alloh,didalam berumah tangga beliau menjahit sandal
sendiri,memeras susu kambing sendiri,mengendong anak beliau sendiri,bahkan pergi
kepasar dan membawa tas belanjaannya sendiri sampai ada sahabat yang ingin mem
bawakan tas beliau tetapi beliau berkata yang punya berhak untuk membawa tasnya,
apa yang dilakukan oleh Rosululloh SAW adalah perbuatan yang mulia.Padahal Beli
au orang yang terbaik diseluruh dunia ini ?…………..
(menjadi  kekasih Alloh,kholifah,Nabi,pasti masuk surga,tidak punya dosa sedikitpun)
Bagaimana dengan kita?……….yang dosanya terlalu banyak sampai-sampai tidak da
pat menghitungnya.
1.Tarbiyah Jasadiyah yaitu tentang fisik atau jasadnya demi untuk kesehatannya harus
    lah membutuhkan makanan dan minuman dan vitamin dan lain-lainnya.Jangan sam
    pai pelit,bakhil,medit terhadap dirinya sendiri ,keluarganya.yang mengakibatkan
    Dholimul Linafsihi (Menganiaya dirinya sendiri).
2.Tarbiyah Aqliyah yaitu pendidikan mengenai Intelegensi (kecerdasan,kepandaian),
    bila kita punya anak hendaknya janganlah dijauhkan atau menjauhkan diri dari maj-
    lis ilmu seperti banyak membaca,mengaji.yang semua itu adalah untuk wawasan
    kita agar tidak tersesat didunia dan akhirat.
(13)
3.Tarbiyah Nafsiyah Mustaqimmah pendidikan ini tidak kalah pentingnya adalah pen
    didikan pribadi yang baik.kita mengarahkan anak kita menggunakan tangan kanan
    bila mengambil sesuatu,makan minum dan lain-lainnya.sehingga pendidikan nafsi
    yah terdidik sejak kecil supaya nafsiyahnya kuat,usahakan anak untuk bisa memba
    ca,mengerti Al Qur`an,paling tidak hafal Juz Amma.Negara Mesir,Yaman untuk
    pendidikan anak-anak yang pertama kali diberikan adalah pendidikan Al Qur`an.
    Bila kita mendidik anak kita dari tingkat TK pun yang pertama kali yang diajarkan
adalah Al Qur`an,kalau bisa umur 3-4 tahun hafal Juz Amma.Imam Syafi`i,Imam Na
wawy, umur 7 tahun hafal Al Qur`an.Hafal Al Qur`an bisa membantu akalnya,masa-
lahnya Al Qur`an itu mudah lepas.jadi kalu sejak kecil sudah hafal,insya Alloh hafal
nya kuat dari pada diberikan hafalan lagu-lagu yang ngak jelas hukumnya lebih baik
Al Qur`an,Do`a-Do`a atau Nasid yang baik.
Orang tua janganlah mengandalkan pendidikkan anaknya pada gurunya,Lembaga se
kolahannya,tetapi pendidikan orang tuanya sangatlah dominant (utama) karena anak
waktunya banyak dirumah dari pada sekolahannya.Orang tua hendaknya memberikan
pendidikan pada anaknya berupa pendidikan yang bersifat UswahTun Hassanah (mem
beri contoh yang baik).makan,minum menggunakan tangan kanan,berbicara selalu ju-
jur,tanggung jawab,dan lain sebagainya.bila kita menjalankan hal tersebut Insya Alloh
anak kita akan menjadi anak yang sholih dan sholihah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top