Puasa Ramadhan telah kita jalani, Insya Allah, bersama rahmatNya. Di antara rahmat itu tampak dalam suasana menjelang petang: berkumpulnya keluarga di rumah, beberapa jemaah di masjid, dan teman-teman sekerja di kantor atau di kantin. Dengan hati penuh suka, mereka menanti saat berbuka. ”Ada dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa,” kata Nabi SAW, ”Ketika berbuka dan ketika menjumpai TuhanNya.” Berbuka, selain disunatkan, juga dianjurkan untuk disegerakan, dimulai dengan makanan yang manis serta air, dan dilaksanakan sebelum salat Maghrib sebagaimana praktik Nabi SAW.
‘Berbuka’ berasal kata dari ‘buka’, lawan kata tutup. Jadi, maksudnya, membuka sesuatu yang tertutup. Dalam ibadah puasa, yang tertutup (menurut agama, imsak dalam bahasa Arab berarti menahan diri) itu adalah kesempatan untuk makan, minum, dan semua yang membatalkan puasa sepanjang siang hari, dan ketika Magrib tiba, kesempatan yang tertutup itu beleh dibuka dengan ‘berbuka’. Dalam bahasa Arab ‘berbuka’ disebut afthara, yang boleh dialihkan menjadi kata fithrah (fitrah, instink). Di sini dapat ditangkap makna bahwa makan dan minum adalah watak instinktif manusia.
Hanya saja, pada saat berbuka, kadangkala kita lupa disiplinnya. Sebagai misal, kita makan-minum melampaui batas karena ingin mencicipi semua hidangan yang ada, sehingga mengalami kekenyangan. Seakan kita ingin balas dendam terhadap rasa harus dan lapar sepanjang hari. Kekenyangan adalah sesuatu yang dibenci Tuhan. Nabi SAW menyatakan, bahwa bejana yang paling dibenci Allah adalah perut yang kekenyangan. Beliau juga bersabda, ”Sesungguhnya setan itu merasuk dalam diri manusia melalui aliran darah. Karena itu persempitlah ia dengan lapar dan haus.” Karena itu beliau mengajarkan bahwa sepertiga perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sisanya untuk udara (nafas) — prinsip yang juga diakui oleh dunia kedokteran.
Selain itu, kekenyangan juga mempermudah datangnya penyakit, sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW, bahwa perut merupakan sumber penyakit. Dan penyakit akan mengganggu ibadah puasa. Ia juga meninggikan syahwat seksual. Jika syahwat itu dapat ditahan, misalnya, bisa saja ia pindah ke mata (zina mata); kalau tidak, ia pindah ke dalam pikiran (penuh dengan hal-hal yang jorok). Akibatnya, pikiran jadi keruh. Karena itu, Nabi bersabda, ”Makanlah waktu lapar, dan berhentilah sebelum kenyang.” Sebuah ajaran yang seharus kita ingat ketika berbuka puasa. ahi

Ketika waktu berbuka, kebanyakan dari kita-jujur saja-jika lebih tertarik pada air minum yang dingin, berwarna, seperti air jeruk, sirup, kola, dan sebagainya. Padahal, di atas semua itu, air putihlah yang utama. Kenapa?
Air dalam tubuh diantaranya berfungsi menjaga kesegaran, membantu pencernaan dan mengeluarkan racun. Namun, tahukah Anda, ternyata banyak manfaat yang direguk dari air putih, selain nikmatnya kesegaran, apalagi setelah seharian berpuasa.
Banyak orang yang tidak mengetahui khasiat air selain untuk menghilangkan dahaga saja. Air dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan cara yang mudah dan murah. berikut 10 manfaat air putih yang mungkin dapat kita jadikan acuan saat akan mengkonsumsi minuman di luar dari air putih.
1. Memperlancar Sistem Pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.
2. Air Putih Membantu Memperlambat Tumbuhnya Zat-Zat Penyebab Kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati.
Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.
3. Perawatan Kecantikan Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh pun harus benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.
4. Menyehatkan Jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan. Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.
5. Melangsingkan Badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?, minum air putih saja.
6. Tubuh Lebih Bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.
7. Penyeimbang tubuh .

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top