BULAN SABIT bulan sabit turun dari angkasa ke atap-atap musim bunga seperti kau, kekasih yang selalu datang menjemput dan menunggu menyertaiku di detik-detik peristiwa pahit dan manis tanpa meminta ketulusan ini jugalah tanah hitam subur di mana kesetiaan bertunas cinta mengembang mengalahkan musim bulan sabit turun dari angkasa ke atap-atap musim bunga di biru langit hidupku kasihmu purnama malam fajar penyulut siang tak kuucapkan memang sadar kepekaan cinta bermata elang (Mega Vristian Hong Kong, April 2004)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top