Aku hanyalah aku
Bukan penyair yang lantang dan tanpa sendu kala bacakan syair cinta
Aku hanyalah aku
Bukan penulis tanpa gagap saat tuliskan roman roman cinta
Aku hanyalah aku
Yang begitu merasakan
Hingga ruas dan hasta persendian
Begitu ngilu
Bagai sayatan dalam sembilu
Begitu pedih hingga berada terasa pecahnya nadi nadi cinta
Aku hanyalah aku
Yang engkau lihat begitu tegar
Penuhi senyum ranum ketika di hadapanmu
Tapi aku rapuh
Karna bejana cerita hatiku telah berpaling
Meninggalkan aku sendiri dengan seutas senyum
Dan cium tanganmu terahirmu dalam kehalalan
Di malam gelap itu
Ketika terahir kali kau temui aku
Ketika engkau terahir kali datang meminta do'a perpisahan
Dalam parau yang terutas ku berdoa yang kau pinta
"SEMOGA PERPISAHN INI ADALAH AWAL DAN HIKMAH TERBAIK BAGI KITA"
Amiiin
0 komentar:
Posting Komentar